Tips Naik Transportasi Online di Malang
Kendala terbesar kala traveling di tempat asing adalah masalah mobilitas. Yup, biasanya dalam kesempatan beberapa hari untuk berlibur, kita membuat itinerary di tempat-tempat berbeda. Kadang bisa dijangkau cukup dengan berjalan kaki. Tidak jarang kudu menggunakan transportasi lokal, ntah itu angkot, ojek, becak atau mungkin delman?
Sejak booming gojek tahun 2015 silam, warga Ibukota menikmati kemewahan untuk dapat berpergian tanpa mengkhawatirkan tiga hal : kenyamanan, keamanan dan kepastian tarif. Untuk poin keamanan memang masih debatable karena memang ada cerita tentang supir transportasi online (ntah ojek atau mobil) yang jail bin iseng menggoda penumpangnya, tetapi so far belum ada cerita terlalu horor terkait dengan pengalaman bergojek ria misalnya. Sisanya, tentu saja konsumen rata-rata puas dengan mode transportasi anyar ini.
Diakhir tahun 2016 silam, sebuah pesan di aplikasi Uber menginformasikan bahwa layanan car sharing mereka sudah resmi mengaspal di kota Malang menyusul Gojek yang, rasanya, juga belum lama-lama amat beroperasi.
Saat berkesempatan mudik ke Malang di awal tahun 2017 kemarin, saya menemukan fakta bahwa, secara diam-diam, Grab juga sudah mulai menjalankan armadanya di Malang, so secara tidak langsung, trio aplikasi dengan pengguna terbesar di Indonesia secara resmi sudah bisa digunakan untuk menjelajahi kotanya Aremania ini.
Ada sedikit tips dan trik untuk kamu-kamu yang baru pertama mencoba mode transportasi online di kota Malang, check this out (postingan ini tidak di sponsori oleh siapapun anyway):
1. Motor gunakan Gojek, mobil gunakan Uber atau Grab
Yap, sementara ini Gocar (layanan sharing mobil dari Gojek) belum ada tanda-tanda penampakannya. Kala libur lebaran kemarin, saya coba melakukan pengetesan dengan melakukan order dan tidak ada satupun mobil yang menjawab panggilan saya. Lain hal jika kamu mencoba searching layanan roda dua alias Go Ride nya, wuih, langsung nongol puluhan yang siap untuk mengantar kemana kamu mau. Uber dan Grab sejauh ini belum meluncurkan armada motor mereka, mungkin dalam waktu dekat?


Untuk mobil, Grab menurut saya lebih nyenengin untuk di order. Kenapa? Alasannya simpel : armadane luih akeh (lebih banyak). Sementara untuk Uber, estimasi kedatangan setiap anda ingin melakukan panggilan jika bukan pas di tengah kota (misal di daerah Sawojajar II) bisa 10 menit bahkan lebih lama lagi. Ntah kenapa Uber belum terlalu agresif untuk jorjoran sementara supir Grab malang melingtang di kota Malang.
2. Jangan lakukan order di stasiun, terminal dan bandara
Just don't do it guys. Percaya deh. Sudah banyak kasus supir Uber, Grab dan Gojek yang diancam hingga dianiaya karena dianggap "merampas" rezeki supir angkot lokal, taksi dan becak yang biasa mangkal di stasiun dan terminal. Meski belakangan isu ini sudah mereda, lebih baik mencegah daripada mengobati, ya kan? Nah kalo di bandara sih kita sama-sama sudah tau lah ya, biasanya bandara bekerjasama dengan taksi, dan karena kebetulan bandara Malang masih satu area dengan bandara AURI, so otomatis layanan taksinya juga masih dikelola oleh koperasi AURI.
Mau ngakalin? Bisa saja : biar kamu mudah jika ditanya patokan tempat, coba order taksi bandara tersebut ke taman wisata Wendit yang berjarak kira-kira 6 km dari Abdurahman Saleh. Nah dari situ silahkan lanjutkan dengan Gojek (jika kamu backpacking sendirian) atau Grab/Uber (jika ramean sama family). Dari riset iseng-iseng saya, Wendit ke Mall Olympic Garden yang ada persis di tengah kota, untuk Gojek membutuhkan biaya hanya 13 ribu (jika membayar via Gopay) dan layanan mobil Grab menghabiskan cukup 28 ribu saja. Ekonomis?
Sebagai ilustrasi, order dari bandara ke taman wisata Wendit menghabiskan biaya sekitar 30 ribu, ditambah (misal) Gojek 13 ribu, maka kamu hanya akan mengeluarkan uang 43 ribu saja untuk sampai ke dekat alun-alun kota Malang. Jika dengan Grab pun tidak sampai 60 ribu sudah sampai. Jika dengan layanan taksi bandara, berdasarkan pengalaman saya, paling tidak anda akan dikenakan biaya tidak kurang dari 90 ribu Rupiah. Selisih yang lumayan jika anda tipe traveler super ngirit.
Kelemahannya? Ribet dan rada hoki-hokian juga ketersediaan driver di Wendit.
3. Ga perlu terpaku dengan promo
Ada orang yang tipikalnya malas membuka deposit saldo di Gopay dan Grabpay sementara dia mengandalkan kode promo untuk mendapatkan diskon potongan harga. Kalo ga ada promo? Mereka akan malas untuk bepergian. Hey, ini Malang. Kemana-mana dekat koq. Secara jarak, dari satu tempat ke lainnya di kota ini rata-rata tidak akan menempuh radius lebih dari 10 km. Dengan naik Grab atau Uber, biasanya untuk jarak segitu tidak lebih dari angka 40 ribu. Kecuali sedang high fare. Ke Batu pun kisaran jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh. Hanya kisaran 15-25 km tergantung mulai dari mana kamu berjalan. So, hajar aja bro.
Teks : Diaz
Pic : Diaz
newsth.com
Pic : Diaz
newsth.com
Komentar
Posting Komentar